Teori Keperawatan Menurut Nola J. Pender | paradigma keperawatan



tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan




1.Sejarah

tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan
Nola J. Pender berkomitmen pertama kali pada profesi keperawatan ketika berusia 7
tahun. Saat itu ia mengobservasi pemberian asuhan keperawatan pada bibinya yang masuk
rumah sakit. Keinginannya untuk memberikan perawatan kepada orang lain dikembangkan
melalui pengalaman dan pendidikan yang ia yakini sebagai profesi yang menolong orang lain.
Dr. Pender membuat terobosan baru pada ilmu pengetahuan tentang promosi kesehatan melalui
riset, pengajaran, presentasi dan tulisan sederhana. Pender dilahirkan pada tahun 1941 di Lansig,
Michigan, satu-satunya anak dari orang tuanya yang mendukung pendidikan untuk wanita.
Keluarganya mendukung cita-citanya menjadi RN yang kemudian ia memimpin sekolah
keperawatan di RS Sub Urban Barat di Oak Park, illnois. Dia mendapat gelar diploma pada
tahun 1962 dan bekerja pada unit bedah di RS Michigan. Pada tahun 1964, Pender melengkapi
BSN nya di Universitas State Michigan di East Lancincing dan ia meminta Helen Denhele-
asisten dekan – untuk membantu meluruskan programnya dan mensupport dan memelihara
pilihan-pilihannya untuk pendidikan yang lebih lanjut. Dia mendapatkan gelar MA pada bidang
pertumbuhan dan perkembangan dari Universitas Michigan pada tahun 1965. Gelar Ph.D di
bidang psikologi dan pendidikan pada tahun 1969 dari Universitas North Western di Evanston,
Illinois. Desertasi Dr Pender tentang perubahan perkembangan dalam encoding proses memory
jangka pendek pada anak. Pada awal mendapatkan gelar Ph.D nya Dr Pender menyatakan tujuan
asuhan keperawatan adalah mengoptimalkan kesehatan individu. Pernikahannya dengan Albert
Pender – asisten professor pada bidang bisnis dan ekonomi- telah menghasilkan sebuah tulisan
tentang perawatan kesehatan dalam ekonomi. Kelahiran saudara perempuannya memberi
pengaruh yang besar pada keinginannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang optimalisasi
kesehatan manusia. Pada tahun 1975, Dr Pender mempublikasikan model konsepsual kesehatan
preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan
kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi factor-
faktor yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan yang diperlukan
individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam
praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan
mendesak perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan pertama kali dimuat pada
edisi ini dan mengalami revisi pada tahun 1987 di edisi buku. Edisi III tahun 1996 memuat
revisi terakhir tentang model promosi kesehatan dan di presentasikan. Lima tahun studi dibiayai
oleh institute kesehatan nasional yang berhubungan dengan Universitas Illinois Northern di
Dekalb oleh kolega Pender, Susan Walker, Eid.D, Karen Sechrist, Ph.D, dan marylin Frank
Stamburg, Ed.D. Studi tersebut menguji validitas dari model promosi kesehatan.


tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan
2.Konsep Teori Model Health Promotion Model Pender

Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. HPM lahir dari penelitian
tentang 7 faktor persepsi kognitif dan 5 faktor modifikasi tingkah laku yang mempengaruhi dan
meramalkan tentang perilaku kesehatan. Model ini menggabungkan dua teori yaitu dari teori
Nilai Pengharapan (Expectancy-Value) dan Teori Pembelajaran sosial (Social Cognitive Theory)
dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik. Adapun secara
singkat elemen dari teori ini adalah sebagai berikut:

1.Komponen Teori Model Promosi Kesehatan
Adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai berikut:
a.        Teori Nilai Harapan (Expectancy value Theory)
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis. Seseorang akan mulai
bertindak dari perilakunya yang akan tetap digunakan dalam dirinya, ada 2 hal pokok yaitu
·         Hasil tindakan bersifat positif
·         Pengambilan tidakan untuk menyempurnakan hasil yang di inginkan
b.       Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
     Teori model interaksi yang meliputi Iingkungan, manusia dan perilaku yang saling
mempengaruhi. Teori ini menekankan pada
·         Pengarahan diri (self direction)
·          Pengaturan diri (self regulation)
·          Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy)
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar
Ø  Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai petunjuk untuk tindakan yang
akan datang.

Ø   Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian yang akan muncul dan merencanakan tindakan
untuk mencapai tujuan yang bermutu
Ø   Belajar dari pengalaman orang lain. Menetapkan peraturan untuk generasi dan mengatur
perilaku melalui observasi tanpa perlu me1akukan trial and error 
Ø   Pengaturan diri menggunakan standar internal dan reaksi evaluasi diri untuk memotivasi dan
mengatur perilaku, mengatur lingkungan ekstemal untuk menciptakan motivasi dalam bertindak.
Ø  Refleksi diri, berfikir tentang proses pikir seseorang dan secara aktif memodifikasinya
Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui observasi dan refleksi diri. Kepercayaan diri
terdiri dari:
1.      Pengenalan diri (self atribut)
2.      Evaluasi diri ( self evaluation)
3.      Kemajuan diri (self efficacy)
Kemajuan diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu
yang berkembang melalui pengalaman, belajar dari pengalaman yang lain, persuasi verbal dan
respons badaniah terhadap situasi tertentu. Kemajuan diri merupakan fungsi dari kemampuan
(capability) yang berlebihan yang membentuk kompetensi dan kepercayaan diri. Kemajuan
adalah konstruksi sentral dari HPM.
tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan

4. Teori Keperawatan Menurut Nola J. Pender 
1. Pengkajian
            Berdasarkan Model Promosi Kesehatan, perawat harus melakukan pengkajian
komprehensif agar dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Pengkajian yang
dilakukan oleh perawat adalah :
a.       Pengkajian karakteristik dan pengalaman individual yang meliputi pengkajian
perilaku sebelumnya dan pengkajian faktor personal.
            Pengkajian perilaku sebelumnya meliputi pengalaman kehamilan sebelumnya. Hasil
pengkajian ini menunjukkan ibu hamil pertama dengan usia kehamilan 38-39 minggu, belum ada
pengalaman persalinan sebelumnya. Ibu tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan. Ibu
melakukan perawatan antenatal dengan memeriksakan kehamilannya di bidan praktek.
            Pengkajian faktor personal meliputi faktor biologis (usia, jenis kelamin, indeks massa
tubuh, status pubertas, kapasitas aerobik, kekuatan, kecerdasan, keseimbangan), faktor psikologis
(harga diri, motivasi diri, kompetensi personal, status kesehatan sebelumnya, definisi tentang
kesehatan) dan faktor sosial budaya (ras, etnik, penyesuaian diri, status sosial ekonomi). Hasil
pengkajian ini menunjukkan bahwa usia ibu 25 tahun, Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37°C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya
berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his (braxton hicks). Konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari
diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih
sering terutama malam hari, ibu sulit untuk memulai tidur. Riwayat menarche usia 13 th, siklus
haid 30 hari selama 5-6 hari. Ibu berasal dari betawi tetapi suami berasal dari jawa. Norma
budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga
saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Suami Ny. M bekerja sebagai pegawai
toko keramik dengan penghasilan rata-rata 1 juta perbulan. Keluarga dapat menyisihkan
penghasilan untukpersiapan persalinan.

tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan
b.      Pengkajian perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu yang meliputi persepsi
tentang manfaat tindakan, persepsi tentang hambatan tindakan, persepsi tentang kemampuan diri,
aktivitas yang berhubungan dengan sikap, pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional.
Pengaruh interpersonal meliputi norma, dukungan sosial dan role model. Pengaruh interpersonal
terutama berasal dari keluarga,kelompokdan tenaga kesehatan
c.       Pengkajian mengenai hasil perilaku yang meliputi komitmen terhadap rencana
tindakan, tuntutan yang mendesak dan adanya pilihan-pilihan yang lebih baik serta perilaku
promosi kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan
a.       Masalah karakteristik dan pengalaman individual
·         Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai tanda-
tanda persalinan
·         Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada akhir kehamilan
·         Intolerans aktivitas berhubungan dengan meningkatnya berat badan dan perubahan pusat
gravitas
·          Nyeri berhubungan dengan kontraksi braxton hicks
b.      Masalah perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu
·         Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin
·         Memulai fantasi tentang personality janin Mengembangkan hubungan kerja yang langsung
kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan dan parenting
·         Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga
c.        Masalah hasil perilaku
·         Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir
·          Persiapan progresif terhadap persalinan
·         Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap
pengalaman melahirkan
3. Intervensi
a.       Karakteristik dan pengalaman individual
·         Koping individu tidak efektif dapat diatasi dengan mendiskusikan tanda-tanda persalinan
pasti/palsu (true labor dan false labor) yang meliputi frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi,
pecahnya ketuban dan bloody show.
·          Gangguan pola tidur dapat diatasi dengan meyakinkan pada ibu bahwa gangguan tidur
normal terjadi pada akhir kehamilan, mendiskusikan dan mendemontrasikan teknik
relaksasi, effleurage, penggunaan bantal sebagai penyokong, mengajarkan mengenai posisi yang
nyaman saat tidur, menganjurkan untuk mandi air hangat dan minum susu sebelum tidur serta
mengeksplorasi suasana yang nyaman untuk memulai tidur (seperti kasur yang empuk, lampu
dimatikan dan suasana hening).
·          Intolerans aktivitas dapat diatasi dengan mengajarkan postur tubuh yang baik, tidur
dengan menggunakan banyak bantal, mengajarkan teknik bernapas, menganjurkan ibu untuk
sering istirahat ketika melakukan aktivitas serta penggunaan alat bantu ketika beraktivitas.
·         Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi braxton hicks dapat diatasi dengan mengkaji
frekuensi, kekuatan dan keteraturan kontraksi untuk mengetahui apakah merupakan tanda
persalinan pasti/palsu, meyakinkan ibu bahwa braxton hikcsmerupakan kondisi yang normal saat
kehamilan, menganjurkan ibu untuk berjalan/beraktivitas ketika braxton hicks, mengajarkan
teknik pernapasan dan relaksasi serta menganjurkan ibu untuk miring ke kiri pada saat
istirahat/tidur.
b.      Perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu
Ø  Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin dapat ditingkatkan dengan menunjukkan
bagian-bagian janin saat pemeriksaan abdomen, mengusahakan agar ibu dapat mendengar denyut
jantung janin, reinforce hasil observasi ibu terhadap janin serta memberikan informasi mengenai
karakteristik janin sesuai dengan umur kehamilan.
Ø  Memulai fantasi tentang personality janin dapat diintervensi dengan mengeksplorasi fantasi
ibu dan meyakinkan bahwa berfantasi mengenai janin merupakan sesuatu yang normal.
Ø  Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan
selama kehamilan dan parenting dapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu untuk membagi
perasaannya dengan suami, memberikan informasi mengenai kelas prenatal,
memberikan reinforcement saat ibu sudah melakukan teknik pernapasan dan relaksasi yang
benar serta memberikan informasi mengenai parenting.
Ø  Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga dapat ditingkatkan dengan
memberikan reinforcemet saat anggota keluarga saling berbagi perasaan dan mengembangkan
cara supaya pasangan terlibat dalam kehamilan, persalinan dan bayi.
tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan



tag asuhan keperawatan, paradigma keperawatan etika keperawatan



Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama